PPSDM Migas Gandeng 11 Kabupaten dari seluruh Indonesia untuk Tingkatkan SDM Lokal


Dilihat : 145 Kali | 08-06-2021 13:36:24

Pusat Pengembangan SDM Migas merupakan institusi dibawah BPSDM ESDM berperan aktif meningkatkan SDM Migas, menjawab isu-isu strategis yang berkembang dan mendukung kebijakan nasional serta memperhatikan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025 (MP3EI). Strategi pelaksanaan MP3EI dilakukan dengan mengintegrasikan 3 (tiga) elemen utama yaitu dengan mengembangkan potensi ekonomi wilayah di 6 (enam) Koridor Ekonomi Indonesia, yaitu: Koridor Ekonomi Sumatera, Koridor Ekonomi Jawa, Koridor Ekonomi Kalimantan, Koridor Ekonomi Sulawesi.

Selanjutnya, untuk memperkuat konektivitas nasional yang terintegrasi secara lokal dan terhubung secara global (locally integrated, globally connected) serta memperkuat kemampuan SDM dan IPTEK nasional untuk mendukung pengembangan program utama di setiap koridor ekonomi.

Untuk itu PPSDM Migas menyelenggarakan Program Dikat bantuan Masyarakat berdasarkan keterangan sebagai berikut Berdasarkan Permen ESDM nomor 36 tahun 2015 tentang Bantuan Diklat dan Beasiswa bidang ESDM, maka Kementerian ESDM berperan aktif dalam meningkatkan SDM melalui PPSDM Migas pada masyarakat  tertentu dan mengadakan diklat masyarakat yang diperuntukan untuk  masyarakat dari daerah penghasil dan atau daerah yeng menyelenggarakan kegiatan bidang ESDM, khususnya bidang Migas. 

Selain itu juga diperuntukkan masyarakat  dari daerah 3 T yaitu Terdepan/Terluar, terpencil dan tertinggal. Salain itu juga sesuai dengan Kebijakan Permen ESDM No 5 tahun 2015 tentang pemberlakuan SKKNI pada kegiatan industri migas secara wajib dan sebagai persyaratan tenaga kerja yg akan bekerja di sektor industri migas.

Untuk itu, PPSDM Migas membukan 6 (enam) pelatihan yang ditujukan kepada 11 daerah – daerah yaitu Kabupaten Cilacap, Kabupaten Blora, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Tuban, Kabupaten Natuna, Kabupaten Sorong, Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Seram Bagian Timur dan Kabupaten Maluku Barat Daya dengan tiga (3) judul pelatihan yaitu OPA Unit Forklift, Operator Scaffolding, dan Teknik Listrik Migas Tingkat Teknisi Sistem Utilitas dengan total 75 peserta.

Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda menjelaskan bahwa Natuna adalah salah satu daerah penghasil migas tetapi sampai saat ini kegiatan migas itu semunya offshore sehingga tidak ada kegiatan di daratan sehingga tenaga kerja migas Natuna agak sulit untuk diterima dan berpartisipasi menjadi tenaga kerja di bidang migas.

“Maka ke depan kami akan mengusahakan bagaimana ada kegiatan migas itu di darat seperti kegiatan supporting untuk offshore. Sebelum itu terjadi kami harus menyiapkan SDM ketika nanti kita tidak jadi penonton di daerah sendiri karena kelemahan kita sendiri,” ungkap Huda.

“Oleh karena itu kami berterima kasih kepada Kepala PPSDM Migas yang telah mengikut sertakan anak – anak dari Kabupaten Natuna. Ke depan kami juga berharap kami bisa datang lagi ke sini tidak hanya mengikuti pelatihan – pelatihan dasar tetapi juga mengikuti pelatihan untuk tenaga teknisi dan operator bahkan untuk manajemen sehingga nantinya kita dapat berpartisipasi pada keseluruhan operasi kegiatan migas. Pesan saya kepada anak – anak kami dari Natuna bersungguh – sungguhlah dalam mengikuti pelatihan ini karena industri migas itu membutuhkan orang – orang yang kompeten di industri migas,” lanjutnya.

Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati mengingatkan kepada peserta pelatihan bantuan masyarakat ini untuk memanfaatkan kesempatan sekali seumur hidup ini dengan baik dan bagi gelombang pertama ini hendaknya berusaha dengan keras untuk menjadi contoh bagi gelombang berikutnya karena di luar sana ada banyak SDM yang menginginkan sekali berada di sini mengikuti pelatihan ini. 

“Saya ingatkan sekali lagi bagi anak – anakku yang mengikuti pelatihan ini untuk bersunggung – sungguh mengikuti pelatihan ini.Manfaatkan dengan sebaik – baiknya baik itu ketika berada di kelas maupun ketikan praktek di lapangan. Tak lupa juga saya mengajak Bapak Wakil Bupati Natuna untuk bersama – sama berjuang meningkatkan SDM lokal industri migas sehingga ketika bisa ikut berperan serta dalam pembangunan dan peningkatan SDM lokal,” jelasnya.

Kepala PPSDM Migas, Waskito Tunggul Nusanto  yang turut membuka pelatihan ini menjelaskan bahwa program pelatihan ini gratis dari Kementerian ESDM melalui BPSDM ESDM yang membawahi PPSDM Migas sebagai sebuah lembaga yang mengembangkan sumber daya manusia di sektor migas. 

“Selama mengikuti pelatihan di sini nanti peserta akan mendapatkan tansfer knowldege dan skill yang diberikan baik di dalam kelas dengan mendapatkan teori dan juga praktek di laboratorium PPSDM Migas dan diakhiri oleh uji kompetensi,” ujarnya Tunggul.

 Tunggul menjelaskan jika nanti anda mendapatkan sertifikat pelatihan maka akan dinyatakan lulus semua tetapi jika bericara sertifikat uji kompetensi maka akan ada ujian yang diawasi dengan ketat, baik itu ujian tertulis maupun wawancara dan diakhiri dengan ujian praktek. Dan jika tidak memenuhi standar kompetensi yang harus dicapai maka tidak akan bisa lulus. Karena jika tidak lulus maka kompetensi kerjanya akan diragukan dan dapat memicu kecelakaan kerja di lapangan.

“Kami di sini menginformasikan kepada Bapak Ibu pengampu kebijakan daerah bahwa PPSDM Migas selain mengadakan program pelatihan bantuan masyarakat juga mengadakan pelatihan berbayar dari APBD yang dapat dikemas sesuai kebutuhan daerah masing – masing sehingga kompetensi SDM lokal dapat bersaing dalam dunia kerja industri migas,” tutup Tunggul.