RATUSAN ORANG MENDAFTAR DI LSP PPSDM MIGAS UNTUK IKUTI SERTIFIKASI OPERASI PESAWAT ANGKAT (OPA)

Ditengah lesunya perekonomian karena pandemi yang masih terus terjadi, Lembaga Sertifikasi Profesi Pusat Pengembangana Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (LSP PPSDM Migas) tetap menjadi tujuan peserta sertifikasi untuk meningkatkan kompetensi kerja. Dimulai sejak tanggal 21 – 23 Januari 2021, sejumlah 126 peserta sertifikasi mengikuti Sertifikasi Operasi Pesawat Angkat (OPA).

Pesawat angkat dan angkut adalah suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan, mengangkat muatan baik bahan atau orang secara vertikal dan/atau horizontal dalam jarak yang ditentukan ketika merujuk pada Permenakertrans NOMOR PER.09/MEN/VII/2010. Di sektor minyak dan gas, pesawat angkat dan angkut lazim digunakan sehingga untuk memenuhi standar keselamatan pekerja, Pemerintah telah mengaturnya  dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 135 Tahun 2015 yang mengharuskan pekerja di sektor ini untuk wajib mengikuti sertifikasi kompetensi. Dalam prakteknya, pekerjaan ini termasukpekerjaan berat dan  high risk (resiko yang sangat tinggi). Kesalahan atau melewatkan hal – hal kecil berakibat fatal, yang tidak hanya berakibat kerugian material tetapi juga bisa nyawa.

Oleh sebab itu LSP PPSDM Migas, mengawali sertifikasi dengan Bimbingan Teknis selama satu (1) hari dengan pembahasan mengenai pengenalan peralatan yang digunakan dalam sertifikasi OPA sehingga peserta semakin paham teori sebelum keesokan harinya selama dua (2) hari mengikuti ujian praktek dan wawancara yang dilakukan secara praktikal dan hands on karena di LSP PPSDM Migas sudah dilengkapi dengan peralatan crane serta peralatan lainnya yang sangat lengkap untuk mendapatkan output yang kompeten dibidang OPA.

Galih Adi Nugroho, pengajar dan asesor OPA, ketika dihubungi melalui pesan singkat (22/02/2021) menjelaskan bahwa sertifikasi OPA di LSP PPSDM Migas sangat diminati oleh tidak hanya pekerja sektor minyak dan gas tetapi pada semua sektor yang menggunakan jasa operator OPA.

“Pada 3 hari ini saja terdapat 126 orang, ini hanya untuk minggu ini saja, yang mengikuti sertifikasi OPA dengan mengambil ujian untuk Operator Crane Mobil, Rigger dan Forklift,” ujar Galih.

Galih, yang juga merupakan anggota satgas gugus Covid-19 di PPSDM Migas, menambahkan saat wabah Covid-19 masih ada seperti sekarang ini, LSP PPSDM Migas menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dengan sangat ketat. Ketika memasuki wilayah kantor PPSDM Migas, peserta harus membawa bukti keterangan non-reaktif dalam rapid testnya. Begitu juga ketika melakukan semua kegiatan di lingkungan LSP PPSDM Migas harus menerapkan 3M, dimanapun dan kapanpun. (humas/lyd)