
PPSDM Migas Gandeng Dosen UPI Menggelar Webinar Cara Mudah Menembus Jurnal Scopus
Dilihat : 181 Kali | 28-03-2022 13:50:04
Webinar merupakan istilah umum dalam dunia kajian yang merujuk kepada kegiatan seminar yang dilakukan secara daring, menggunakan situs web atau aplikasi tertentu berbasis internet. Di era new normal ini, tidak membatasi ruang gerak untuk terus belajar dan menjadi insan yang produktif. Dibuktikan dengan terselenggaranya Webinar Nasional yang bertajuk “Cara Mudah Menembus Jurnal Scopus” pada hari Selasa 22 Maret 2022 lalu.
Webinar Nasional yang diselenggarakan oleh PPSDM Migas (Pusat Pengembangan Minyak dan Gas Bumi) secara daring melalui platfrom Zoom Meeting ini dihadiri oleh 598 peserta dari berbagai kalangan dan instansi di Indonesia. Dengan mengangkat tema seputar menulis, maka banyak audience yang tertarik terhadap informasi dan pembahasan yang akan disajikan. Dr. Eng. Asep Bayu selaku pembicara menjelaskan secara menyeluruh tentang bagaimana membuat artikel yang benar serta memberikan tips and trik agar tulisan yang telah dibuat dapat menembus jurnal Scopus.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa SCOPUS adalah layanan indeksasi dan penyedia database jurnal terbesar saat ini. Layanan SCOPUS tersebut berada di bawah naungan Elsevier, sebuah organisasi atau perusahaan penerbit publikasi ilmiah internasional yang kini berbasis di Amsterdam, Belanda yang berdiri sejak 1880.
Acara webinar berlangsung selama 2 jam 30 menit, diawali dengan sambutan dari Kepala PPSDM Migas, Waskito Tunggul Nusanto. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Dr. Eng. Asep Bayu Dani Nandiyanto selaku Kepala Kantor Jurnal dan Publikasi Directorate of International Affairs UPI dengan pembahasan materi seputar bagaimana cara menulis yang baik dan benar, serta penjelasan teknik penulisan artikel yang mampu menembus Jurnal Scopus.
Dr. Eng. Asep Bayu Dani Nandiyanto merupakan salah satu ilmuan Indonesia yang masuk ke dalam daftar dua persen ilmuwan paling berpengaruh di dunia. Ia berhasil meraih penghargaan tersebut dengan background pendidikan dan kualitas diri yang terus dikembangkan olehnya. Saat ini Dr. Eng. Asep Bayu Dani Nandiyanto menjadi dosen di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Saat memaparkan materi, Dr. Eng. Asep Bayu Dani Nandiyanto menjelaskan, bahwa dalam membuat sebuah tulisan nantinya dibagi menjadi dua yaitu scientific paper dan patent atau hak cipta.
Karya Tulis Ilmiah biasa disingkat Karya Ilmiah (Scientific Paper) adalah tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian suatu masalah oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Kemudian setelah melakukan penulisan pastinya terdapat proses publikasi yang mana hal tersebut merupakan salah satu hal terpenting dan wajib saat kita menulis jurnal.
Ia menjelaskan mengenai naskah yang sering ditolak, hal tersebut terjadi karena banyaknya penulisan dalam Bahasa Inggris yang kurang tepat.
“Subjek yang kurang menarik atau bahkan tidak berlaku secara umum. Biasanya penulis tidak mengikuti instruksi dari naskah dan gambar, atau tabel yang tidak jelas dan tidak berhubungan di dalamnya,” ungkapnya.
Dalam webinar tersebut, Dr. Eng. Asep Bayu Dani Nandiyanto menjelaskan mengapa kita harus menulis.
“Dengan menulis, semua orang akan mengetahui siapa kita, semua orang mengetahui keahlian dan spesialisasi kita sehingga mungkin tulisan yang kita buat mampu dimanfaatkan oleh orang lain untuk kemajuan umat manusia di dunia. Sehingga kita bisa ikut andil dalam memajukan science, knowledge, industry, dan mungkin juga struktur kebangsaan kita,” jelasnya.
Webinar ditutup dengan sesi tanya jawab para peserta dengan pembicara. Dengan mengangkat topik seputar menulis, peserta ikut aktif saat sesi tanya jawab. Banyak diantara mereka yang berdiskusi tentang tulisan pribadi mereka dan juga menanyakan beberapa hal yang kompleks.
Setelah adanya acara webinar “Cara Mudah Menembus Jurnal Scopus” ini diharapkan mampu menambah kaidah wawasan masyarakat dalam dunia menulis. Sehingga tidak ada lagi plagiarisme antar sesama penulis. Baik penulis siswa, mahasiswa, maupun tingkat ilmuan.