Level Up! ASN KESDM Belajar HAZOPs di PPSDM Migas agar Mampu Memitigasi Risiko di Dunia Migas


Dilihat : 9 Kali | 28-04-2025 09:16:23

Guna memperkuat barisan garda terdepan sektor energi dan sumber daya mineral, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) kembali menggelar pelatihan strategis. Kali ini, fokus tertuju pada peningkatan kapabilitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui pelatihan mendalam mengenai Hazard and Operability Studies (HAZOPs) Analysis.

Salah satu upaya krusial yang dilaksanakan adalah penyelenggaraan pelatihan intensif mengenai Hazard and Operability Studies (HAZOPs) Analysis. Pelatihan ini bertujuan membekali para peserta dengan metodologi sistematis untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan masalah operasional dalam fasilitas industry khususnya sektor migas, sehingga langkah-langkah mitigasi yang efektif dapat dirumuskan dan diimplementasikan.

Pelatihan HAZOPs Analysis yang diselenggarakan oleh PPSDM Migas menghadirkan para pengajar kompeten di bidangnya, salah satunya adalah Wahyu Budi Kusuma, seorang Widyaiswara Ahli Madya yang memiliki keahlian mendalam dalam manajemen risiko dan keselamatan proses. Ia menekankan urgensi penerapan HAZOPs dalam industri yang memiliki potensi bahaya besar, sebagaimana tercermin dalam kasus Petrowidada tahun 2004 yang menjadi latar belakang Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No 140/2004 tentang Pemenuhan Kewajiban Syarat K3 di industri kimia dengan potensi bahaya besar. "ISO 45001 secara eksplisit juga menyoroti pentingnya manajemen risiko. HAZOPs menjadi salah satu instrumen krusial dalam mengidentifikasi bahaya, melakukan penilaian risiko, dan pada akhirnya mengontrol risiko tersebut secara efektif," ujar Wahyu Budi Kusuma, menggarisbawahi keterkaitan erat antara HAZOPs, regulasi keselamatan kerja, dan standar internasional.

Pentingnya pemahaman dan penerapan HAZOPs bagi ASN Kementerian ESDM semakin relevan dalam konteks isu-isu terkini di sektor energi. Transisi energi yang sedang berlangsung, pengembangan infrastruktur energi baru, serta tuntutan operasional yang semakin kompleks memerlukan ASN yang memiliki kemampuan analisis risiko yang mumpuni. “Dengan menguasai metodologi HAZOPs, para ASN dapat berkontribusi secara signifikan dalam memastikan keselamatan operasional berbagai proyek dan fasilitas energi, mulai dari hulu hingga hilir. Kemampuan ini juga esensial dalam pengawasan dan evaluasi implementasi standar keselamatan di berbagai entitas industri yang berada di bawah naungan Kementerian ESDM,” tambahnya.

Pelatihan HAZOPs Analysis di PPSDM Migas dirancang secara komprehensif, mencakup pemahaman teoritis mendalam mengenai prinsip-prinsip HAZOPs, tahapan-tahapan pelaksanaannya, hingga praktik langsung melalui studi kasus dan simulasi. Peserta diajak untuk mengidentifikasi deviasi dari parameter desain dan operasional normal, menganalisis potensi penyebab dan konsekuensinya, serta merumuskan rekomendasi tindakan pencegahan dan mitigasi. Pendekatan pembelajaran yang interaktif dan berbasis praktik ini diharapkan dapat membekali peserta dengan keterampilan aplikatif yang dapat segera diterapkan di lingkungan kerja masing-masing.

“Dengan peningkatan kompetensi ASN Kementerian ESDM melalui pelatihan HAZOPs Analysis, diharapkan tercipta budaya keselamatan yang lebih kuat di sektor energi dan sumber daya mineral. Kemampuan dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko secara proaktif akan meminimalisir potensi terjadinya kecelakaan kerja, kerusakan aset, serta dampak negatif terhadap lingkungan dan Masyarakat,” imbuhnya ketika berbicara keterkaitan antara investasi dalam pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan yang relevan dan berkualitas dan langkah strategis PPSDM Migas dalam mendukung visi Kementerian ESDM untuk mewujudkan sektor energi dan sumber daya mineral yang aman, efisien, dan berkelanjutan.

PPSDM Migas diharapkan terus menggelar pelatihan HAZOPs Analysis untuk memperkuat kapasitas ASN Kementerian ESDM dalam menghadapi dinamika sektor energi. Peningkatan keahlian ini diharapkan menjadikan ASN sebagai agen perubahan dalam implementasi manajemen risiko dan keselamatan proses, selaras dengan upaya pemerintah meningkatkan profesionalisme dan tata kelola sektor energi.