Dorong Peningkatan Manpower , Pertamina EP Teken Tiga Pelatihan untuk Kontrak Kerja Sama dengan PPSDM Migas

Dengan visi menjadi perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi kelas dunia, PT Pertamina EP terus dorong kinerja perusahaan dengan meningkatkan kinerja pegawai dengan mengikuti pelatihan di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas).

Program kerja sama ini menyasar pada tiga pelatihan yaitu Pelatihan Operasi Produksi Tingkat OPT dan OPK, Pelatihan Operasi Produksi Tingkat POP serta Pelatihan Pengelola Bahan Peledak yang diadakan pada hari Senin (21/06/21) selama tiga dua hari yang diadakan melalui daring di PPSDM Migas.

Hadiono, salah satu pengajar pada pelatihan ini menjelaskan bahwa Pertamina EP secara reguler terus mengirimkan personelnya di PPSDM Migas karena PPSDM Migas mempunyai tenaga pengajar yang telah berkecimpung di dunia migas sejak lama.

“Tujuan kegiatan eksplorasi Pertamina EP adalah memperoleh cadangan migas baru di dalam negeri maka setiap personel harus terus meningkatkan mutu pekerjanya. PPSDM Migas sebagai unit kerja yang berfokus pada pengembangan SDM bidang Migas juga ikut berperan serta untuk meningkatkan kualitas SDM sektor migas di Indonesia,” terang Hadiono.

Sejarah terbentuknya Pertamina EP sendiri diawali pada tanggal 13 September 2005, Pertamina (Persero) mendirikan anak perusahaan yaitu Pertamina EP. Selanjutnya pada tanggal 17 September 2005, Pertamina EP resmi menandatangani kontrak kerjasama dengan BP Migas (sekarang disebut SKK Migas). 

Kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi di Pertamina EP meliputi 5 Aset yang meliputi kegiatan studi geologi dan geofisika, pematangan lead dan prospek, kegiatan survei geologi dan geofisika, serta pemboran eksplorasi. Sehingga tidak mengherankan jika pelatihan yang diadakan di PPSDM Migas berfokus pada pelatihan Operasi Produksi dan Pengelola Bahan Peledak.

“Untuk Pelatihan Operasi Produksi Tingkat POP mempunyai tujuan membekali peserta tentang teroi praktis teknik produksi, peralatan produksi dan safety produksi. Setelah pelatihan ini, goal akhirnya adalah untuk mengikuti sertifikasi tenaga teknik khusus kompetensi bidang operasi produksi tingkat Pengawas Operasi Produksi,” ungkapnya.