PPSDM Migas Gandeng ADPMET Kembangkan SDM Lokal Daerah Penghasil Migas


Dilihat : 4 Kali | 29-10-2025 15:17:35

Di tingkat regional, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) berperan aktif dalam mendukung kemajuan sumber daya manusia (SDM). Langkah ini dimulai dengan penandatanganan Nota Kesepakatan (MoA) bersama Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET). Penandatanganan penting ini dilakukan selama Rapat Kerja Nasional ADPMET tahun 2025 di Cepu, Blora, dari 16 hingga 17 Oktober 2025. 

Natalia Maharani, Subkoordinator Kerja Sama PPSDM Migas, menyatakan bahwa kerja sama ini menunjukkan komitmen institusi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah berbasis kompetensi. Ia menjelaskan bahwa MoA tersebut berfokus pada kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia, khususnya di subsektor migas, untuk memastikan bahwa masyarakat lokal mendapatkan manfaat langsung dari industri.

"Melalui MoA dengan ADPMET, kami membuka lebih banyak akses bagi daerah penghasil migas untuk mendapat fasilitas pelatihan dan sertifikasi yang berstandar nasional yang kami miliki. Selain itu, dengan kerja sama ini dapat menghubungkan program pengembangan SDM dengan kebutuhan lapangan kerja khusus di masing-masing wilayah penghasil,” tegasnya ketika ditemui di ruangannya pada Rabu (29/10/25).

Natalia menjelaskan bawa pertemuan ini dihadiri oleh 61 delegasi dari 35 daerah penghasil migas dan 26 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Jumlah delegasi yang signifikan ini menunjukkan kebutuhan dan semangat daerah untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja mereka di bidang energi.

“Kerja sama dengan ADPMET ini akan meningkatkan jejak langkah PPSDM Migas, yang sebelumnya telah membangun SDM di berbagai daerah di Indonesia. Hingga saat ini, beberapa daerah penghasil migas telah bekerja sama dengan PPSDM Migas untuk menyediakan program pelatihan dan sertifikasi di subsektor minyak dan gas. Musi Banyuasin, Tuban, Bojonegoro, Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Sorong, Kota Sorong, dan Kutai Kartanegara adalah bagian dari wilayah ini. Tujuan utama kolaborasi ini adalah untuk menghasilkan tenaga kerja lokal yang berpengalaman dan tersertifikasi untuk memenuhi kebutuhan industri migas lokal,” tutupnya.

Dengan adanya standar kompetensi yang jelas dan terarah, daerah penghasil migas juga akan mampu bersaing di kancah nasional, sekaligus meningkatkan ketahanan energi melalui kualitas SDM yang unggul.