Pengetahuan tentang kemigasan menjadi penting terlebih jika menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di bawa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Untuk itu Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) yang mempunyai visi untuk mengembangkan SDM sektor migas, mengadakan pelatihan ini bagi seluruh ASN dengan bakcgroun non migas di Kementerian ESDM.

Pelatihan ini dibuka pada hari Selasa (7/06/22) selama tiga hari dengan menyoroti pentingnya ASN mengetahui sektor kemigasan karena transisi energi menuju era energi baru terbarukan dan ramah lingkungan telah ada di depan mata.

Menyikapi hal ini, Wahyu Budi Kusuma salah satu pengajar menjelaskan bahwa kita harus mencermati bahwa ke depan energi fosil lambat laun akan berkurang dan bauran energi EBT akan semakin meningkat setiap tahunnya.

“Iya betul, bauran energi fosil akan semakin menurun. Tetapi meskipun begitu karena kebutuhan pasokan energi yang semakin meningkat, secara persentasen kebutuhan migas menurun namun secara volume makin membesar. Secara kumulatif, pada tahun 2050 kebutuhan minyak diprediksi akan naik 139% dan kebutuhan gas menajdin 298%,” ungkapnya ketika memberikan materi di kelas pada Selasa (07/06/22).

Pada kesempatan ini, ia juga menyinggung bahwa meskipun di tahun mendatang energi EBTKE mendominasi tetapi kebutuh akan migas masih akan tetap diperlukan manusia. Terlihat dari keputusan pemerintah Indonesia untuk menemukan cekungan baru untuk menggenjot permintaan kebutuhan migas di Indonesia.

Dengan pelatihan ini, diharapkan agar peserta memahami pengetahuan tentang dunia migas secara umum termasuk di dalamnya materi tentang Aspek Kegiatan Bisnis Migas Hulu, Eksplorasi Migas, Produksi Migas, Pemboran Migas, serta Perawatan Sumur Migas.