PPSDM Migas Bekali Siswa SMKN 5 Dumai untuk Keselamatan Kerja di Industri Migas


Dilihat : 12 Kali | 12-09-2025 08:49:51

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) kembali melatih calon tenaga kerja migas untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Kali ini, PPSDM Migas bekerja sama dengan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Dumai, Provinsi Riau, menyelenggarakan pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tingkat Operator yang berlangsung dari tanggal 10 hingga 12 September 2025. Pelatihan ini diikuti oleh siswa-siswi yang dipersiapkan untuk menghadapi dunia kerja di industri migas.

Menurut Course Leader pelatihan, Jatmiko, pelatihan ini sangat penting untuk para calon pekerja di industri migas.

“Industri migas adalah sektor yang high risk, high cost, dan high tech,” ujar Jatmiko dalam sesi pembukaan.

“Oleh karena itu, calon pekerja harus memahami betul risiko yang ada. Pelatihan ini adalah langkah awal untuk memastikan setiap pekerja memiliki pengetahuan yang memadai agar dapat menjaga kondisi operasi tetap aman, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk seluruh tim dan lingkungan kerja,” imbuhnya.

Riau sendiri memiliki sejarah yang sangat penting untuk produksi migas Indonesia. Sebagai salah satu penghasil migas terbesar di tanah air, cadangan dan produksi yang melimpah di provinsi ini telah berlangsung sejak ditemukannya Lapangan Minyak Duri pada tahun 1941 dan mulai beroperasi pada 1954. Kontribusi Riau terhadap perekonomian daerah dan nasional melalui sektor ini sangatlah besar, menjadikan pengembangan sumber daya manusia di bidang migas sebagai prioritas utama, terutama bagi para calon pekerja muda.

Sedangkan PPSDM Migas memiliki tugas dan fungsi salah satunya untuk memberikan pelatihan K3 ini dirancang khusus untuk membekali para siswa dengan pemahaman mendalam tentang standar keselamatan yang ketat di sektor migas. Materi yang diberikan mencakup berbagai aspek, mulai dari identifikasi bahaya, manajemen risiko, prosedur darurat, hingga penggunaan alat pelindung diri (APD) yang sesuai. 

“Inisiatif seperti ini diharapkan dapat menjadi model bagi institusi pendidikan lainnya dalam menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan berintegritas untuk mendukung kemajuan industri migas nasional, khususnya di Provinsi Riau,” tutupnya.