Ketahui Potensi Kecelakaan, Medco E&P Natuna dan PPSDM Migas Buka Pelatihan Juru Ikat Beban


Dilihat : 325 Kali | 15-12-2021 09:31:13

Kompetensi Rigger memegang peranan penting dalam pekerjaan menggunakan pesawat angkut. Keahlian dan kompetensi seorang Rigger dapat berfungsi untuk mencegah terjadinya kecelakaan dalam pemindahan beban dengan metode pengikatan yang aman. Pekerjaan yang berhubungan dengan crane tentu tidak terlepas dari mengikat beban. Peranan khusus di dibutuhkan ahli juru ikat atau rigger.

Dalam pelaksanaan tugasnya, seorang operator rigger harus bisa mengetahui potensi-potensi kecelakaan yang bisa terjadi. Dalam praktiknya di lapangan, rigger mempunyai pekerjaan yang dibatasi dengan aturan penggunaan alat. Sehingga mereka bisa bekerja lebih efektif dan aman baik untuk keamanan dirinya sendiri ataupun di lingkungan tempat bekerja.

Oleh karena itu Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) menyelenggarakan pelatihan Juru Ikat Beban, bekerja sama dengan    PT. Medco E&P Natuna Ltd, yang mana pelatihan tersebut diikuti oleh pekerjanya. Pelatihan tersebut diselenggarakan selama 2 (dua) hari, yakni dimulai pada hari Selasa, tanggal 13 Desember 2021 sampai dengan tanggal 14 Desember 2021.

Selama mengikuti pelatihan, para perserta mendapatkan materi berupa K3 Industri Migas, Pengetahuan Alat Bantu Angkat, Keselamatan Kerja Rigging, Material Handling & Hand Signal serta Dasar Rigging dan Teknik Pengikatan Beban.

Salah satu pengajar sekaligus pemimpin pelatihan tersebut, Jamaludin, menjelaskan bahwa tujuan dari pelatihan tersebut adalah setelah mengikuti pelatihan tersebut agar peserta dapat memahami tentang teori praktis operasi ikat beban di kegiatan industri migas sesuai dengan standard operating prosedur, ketika dihubungi melalui pesan singkat pada Senin (13/12/2021).

“Kami berharap dapat membantu terpenuhinya kebutuhan tenaga juru ikat beban yang kompeten sehingga mampu melaksanaan pekerjaannya dengan mengedepankan aspek keselamatan, pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang baik, sesuai dengan standart operating prosedur”, ungkap Jamaludin.

Jamaludin juga menambahkan setelah mengikuti pelatihan tersebut, peserta juga akan mengikuti ujian sertfikasi Juru Ikat Beban.

Salah satu peserta pelatihan Huda Nurrahmaan Fajrin, mengungkapkan bahwa materi yang disampaikan oleh pengajar sangat bermanfaat serta menambah ilmu dan pengetahuannya.

“Setelah mengikuti pelatihan ilmu yang saya dapat adalah saya alat angkat serta penggunaanya, contohnya adalah dengan menggunakan wire rope, webbing dll, serta pengetahuan kondisi dan tau cara mengitung beban, kemiringan serta mengetahui cara mengkode menjadi signalman”, tutup Huda. (hms/rzk)