PPSDM MIGAS BUKA-BUKAAN TENTANG RENCANA INFRASTRUKTUR MIGAS: TANTANGAN DAN KESIAPAN SDM


Dilihat : 223 Kali | 21-07-2020 09:05:28

Indonesia sedang bersiap mengejar kedaulatan energi sehingga laju pertumbuhan ekonomi dan energi dapat digenjot lagi. Terukanya proyek-proyek pembangunan infrstruktur migas merupakan pintu gerbang kemandirian energi. Mulai dari penyediaan energi 35 ribu megawatt, pembangunan transmisi dan distribusi gas, pembangunan jaringan gas rumah tangga, pembangunan storage unit, pembangunan kilang, hingga pemabngunan stasiun pengisian bahan bakar gas.

Harus diakui untuk menyelesakan proyek-proyek besar tersebut, pemerintahan juga mengalami kendala karean wilayah Indonesia sangat luas sehingga setiap daerah mempunyai perbedaa geografi dan demografi. Tantangan lainnya adalah ketersediaan SDM karena kunc sukses dari berhasilnya pembangunan infrastruktur salah satunya bergantung pada kesiapan SDM.

Tema ini dilirik oleh PPSDM Migas untuk menjadikan sebagai pembahasan webinar pada hari Selasa tanggal 7 Juli 2020 dengan judul "Infrastruktur Migas: Tantangan dan Kesiapan SDM". Webinar kali ini memiliki daya tarik karena memberikan gambaran tentang pengembangan infrastruktur migas dan kesiapan SDM manusia yang dibutuhkan.

Narasumber yang kompeten juga ikut hadir mengupas tuntas problematika infrastruktur ini salah satunya adalah Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi, Alimudin Baso. Pada kesempatan kali ini, Baso memberikan gambaran kebutuhan tenaga kerja untuk kegiatan perencanaan jargas pada tahap PPK FED - DEDC adalah adanya ahli muda gas bumi dengan personil utama yaitu tenaga ahli mesin/mekanikal, tenaga ahli proses/distrbusi gas, tenaga ahli instrumentasi, geodesi sipil dan K3, ini sebagai salah satu contoh. 

"Dalam prognosa kami, proyeksi tenaga kerja dalam pembangunan jarga di lapangan perbulan Maret 2020, mempunyai komposisi 27% skill, 44% semiskill dan 29 unskill dengan kurang lebih 8.199 tenaga kerja," jelas Baso.

Vice President Reliability and Project Development PT. Pertamina, Aduward Adolof Kawi menyambung dengan proyek infrastruktur yang lain yaitu pengembangan infrastruktur hilir migas untuk investasi strategis di hilir agar mendukung program pemerintah dalam menggerakkan perekonomian Indonesia berupa penambahan kapasitas tangki dari BBM 164 ribu KL sehingga menajdi 6,1 juta KL dan pada tahun 2026 menjadi 7,2 KL. Begitu juga terdapat revitalisasi sarana tambat yang pada tahun ini akan terjadi penambahan 49 sarana tambat sehingga total terdapat 74 dan pada tahun 2026 menjadi 145.

"Pembangunan infrastruktur pipanisasi juga akan terdapat penambahan dengan target akhir di tahun 2026 adalah 3.767 km," imbuh Kawi.

Ditektur PT Amaranza Energy International, Pudjo Suwarno menutup dengan menjelaskan target Bauran energi yang saat ini pada kondisi 38% pada porsi minyak bumi, 33% batubara, 19% gas bumi dan *% energi terbarukan dengana danya target di tahun 2025 menajdi 25% minyak bumi, 30% batubara, 22% gas bumi dna energi terbarukan sejumlah 23%.